Retorika (dari bahasa Yunani
ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah sebuah teknik pembujuk rayuan secara
persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara,
emosional atau argumen (logo).
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan
antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi
di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
orang yang diwawancarai demi meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu
hal maupun suatu masalah.
Wawancara dapat dilakukan oleh direksi kepada pelamar
pekerjaan, pelanggan atau pihak lainnya.wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi
antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan
pada hasil tugas/tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara
ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud
dan tujuan penelitian.
Teknik
wawancara dikenal pada abad ke-19, ketika pertama kalinya sebuah
wawancara disajikan sebagai suatu karya jurnalistik oleh James Gordon
Bannet pada 1836. Namun semua koran di London mencemoohkannya, karena
dinilai cuma bualan yang merendahjkan praktik jurnalistik.
Baru pada
abad ke-20, praktik wawancara diakui dan mencapai puncaknya. James
Reston, Bob Woodward dan Carl Bernstein menelurkan karya jurnalistik yang hebat
berdasarkan wawancara mereka. Era interview journalism berlanjut sampai
sekarang bahkan wawancara dianggap sebagai tulang punggung pekerjaan
jurnalistik serta kemampuan dan keterampilan yang mutlak dimiliki wartawan.
Dalam proses wawancara, si
pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh dari orang yang
diwawancarai, sambil berusaha menciptakan suasana santai dan tidak-mengancam, yakni
suasana yang kondusif bagi berlangsungnya wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar