Proses Wawancara Berita
Berita kutipan dengan ahli planologi merupakan
contoh hasil wawancara berita. Berikut adalah ciri utama wawancara yang
termasuk dalam kategori wawancara berita.
a.
Masalah yang menjadi pokok
wawancaranya berasal dari topik yang sedang hangat diberitakan.
b. Sumber beritanya, narasumber
yang diwawancarai memenuhi syarat untuk menjelaskan atau memberikan penerangan
bahwa fakta-fakta saja belum mengungkapkan kejelasan. ia biasanya merupakan
sumber berita yang akan dipercaya oleh khalayak karena keahliannya,
pendidikannya, posisinya, atau statusnya.
c. Hasil wawancara menambah
pengetahuan atau pemahaman khalayak secara berarti tentang sesuatu masalah. ia
menjelaskan, meluaskan wawasan, menghilangkan prasangka, memberikan pandangan
dengan kegelisahan atau dengan optimisme. Ia menawarkan pendalaman yang jarang
dimiliki oleh berita faktual yang sederhana.
Pentingnya berita yang ditulis dari hasil
wawancara, berita ini jelas. Di abad internet seperti sekarang ini, tidak
seorang pun memiliki cukup kemampuan untuk mengevaluasi, memahami, atau
bahkan mencerna sebagian besar fakta-fakta yang terbentang di hadapannya.
Hal inilah yang membuat timbulnya kewajiban kepada media massa untuk membantu
khalayak dengan jalan menyodorkan latar belakang fakta-fakta untuk memudahkan
pemahaman.
Perhatikan tiga ciri wawancara berita tersebut:
topiknya adalah masalah hangat; yang diwawancarai adalah pihak-pihak yang
umumnya akan diterima oleh khalayak; penjelasannya bertujuan menyingkap
fakta-fakta yang tertutup kabut menjadi fakta-fakta yang menimbulkan perasaan
lega karena dipahami.
Proses Wawancara Profil
Wawancara
profil pribadi berusaha mencari tahu hal-hal seputar diri narasumber
sendiri, terutama hal-hal yang membuat dia bisa menjadi orang terkenal dan
bagaimana kisahnya sampai ia mencapai kedudukan sebagai orang terkemuka.
Dalam
wawancara profil pribadi, tokoh terkenal atau orang yang hanya menarik itu
dibiarkan mengatakan dengan kata-katanya sendiri apa yang disukai atau tidak
disukainya,m sikapnya tentang makanan atau tentang keadaan masyarakat sekarang
atau tentang jalannya pemerintahan, tentang harapan-harapan dan antusiasmenya,
tentang kekecewaannya dan sebagainya. Apa yang dikatakan dan bagaimana sosok
ini mengatakannya membuat khalayak pembaca merasakan seakan-akan sosok ini
berhadapan dengan mereka.
Tulisan
berita atau feature hasil wawancara seperti ini nyata sekali bedanya
dengan tulisan sketsa biografi. Sketsa biografi yang ditulis dengan menjaga
jarak dengan narasumber, bertutur tentang narasumber: di mana dan kapan ia
dilahirkan, berapa anaknya, kapan dia diangkat dalam jabatannya sekarang atau
kapan memulai karirnya, dan sebagainya.
Proses Wawancara Kelompok
Wawancara
kelompok tidak dilakukan dengan satu atau dua narasumber saja, tapi dengan
banyak narasumber, karena tujuannya ntuk mendapatkan keterangan dari berbagai
sumber. Biasanya topik yang menjadi bahan wawancara sedang hangat menjadi perhatian
khalayak, seperti masalah pemilihan presiden, misalnya, sehingga orang-orang
yang bisa berkomentar tentang masalah atau topik tersebut dapat dijumpai hampir
di segala penjuru.
Penting
untuk diperhatikan, dalam wawancara jenis ini, topik yang menjadi bahan wawancara
harus memiliki dampak yang luas. Misalnya, kenaikan bahan bakar minyak oleh
pemerintah bukan saja dampaknya dirasakan oleh pemilik kendaraan
bermotor, tapi juga oleh rakyat yang sehari-hari menggunakan bahan bakar minyak
tanah dan industri yang menggunakan solar sebagai bahan bakar penggerak mesin
di pabrik-pabriknya.
Narasumber
yang diwawancarai untuk berita wawancara kelompok ini bukan orang-orang penting
atau orang yang mempunyai otoritas di suatu bidang keahlian, tetapi orang biasa
yang memiliki pandangan atau tanggapan yang sifatnya khas. Tanggapan mereka
jika dijadikan satu akan menunjukkan bagaimana situasi yang diberitakan
mempengaruhi masyarakat.Pendapat salah seorang di antara mereka, jika diambil
sendirian, sudah tentu tidak mempunyai nilai berita.
Di sini
nilai itu terletak pada bobot kumulatif dari semua hasil wawancara yang
dijadikan satu. Kadang-kadang tanggapan dari kelompok yang mewakili warga
masyarakat biasa bisa bercerita banyak ketimbang berlembar-lembar pidato di
depan sidang DPR.