20130620

Suluk



Suluk adalah proses latihan perbaikan kesalahan kemudian meminta ampun dan kemudian meminta ampun. Jadi tariqat itu merupakan wadah atau sarana untuk mencapai jalan dengan diajar seorang guru, sedangkan suluk adalah latihannya.
Adapun hakekat suluk, ialah mengosongkan diri dari sifat-sifat buruk (dari maksiat lahir dan dari maksiat bathin) dan mengisinya dari sifat-sifat yang terpuji atau mahmudah (dengan taat lahir dan bathin)..
Bersuluk bukan berarti hanya mengasingkan diri. Bersuluk adalah menjalankan agama sebagaimana awal mulanya, yaitu beragama dalam ketiga aspeknya yaitu iman, islam, dan ihsan (tauhid – fiqh – tasawuf) sekaligus, sebagai satu kesatuan agama islam yang tidak terpisahkan.
Dasar segala amalan adalah al-qur’an dan tuntunan rasulullah, demikian pula amalan-amalan dalam suluk. Suluk tidak mengajarkan untuk meninggalkan syariat pada level tertentu. Syariat (bahkan hingga hakikat dari pelaksanaan syariat) tuntunan rasulullah wajib dipahami dan dilaksanakan oleh seorang salik, hingga nafasnya yang penghabisan.
Jadi, bersuluk kurang lebih adalah berislam dengan sebaik-baiknya dalam sikap lahir maupun batin, termasuk berusaha memahami kenapa seseorang harus berserah diri (berislam), mengetahui makna berserah diri kepada allah, dalam rangka berusaha mengetahui fungsi spesifik dirinya bagi allah, untuk apa ia diciptakan-nya.
Al quran, firman allah swt, surah al baqarah ayat 222: sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang tobat dan orang-orang yang mensucikan diri.
Surah al kahfi ayat 110: maka barang siapa mengharap perjumpaan dengan tuhannya, hendaklah dia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah dia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadat kepada tuhannya.
Surah al araf ayat 142: dan telah kami janjikan kepada musa (memberikan taurat) sesudah berlalu waktu 30 malam dan kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan tuhannya 40 malam.
Surah an nahl ayat 69: maka tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu.
Al hadist, sabda rasulullah saw: barangsiapa menempuh jalan untuk menggali ilmu (termasuk dengan beramal), allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga.
Hadist riwayat bukhari: nabi muhammad diberi kesenangan menjalankan khalwat di gua hira’, dengan tujuan beribadat kepada allah swt pada beberapa malam yang tidak sebentar.
Dari ayat-ayat tersebut di atas, dengan tegas allah menyukai dan mencintai orang yang selalu bertobat dari dosa lahir maupun dosa batin, yang dia ketahui ataupun yang dia tidak ketahui. Orang yang bertobat dan mensucikan dirinya, kemudian mengisinya dengan amal-amal saleh dan tidak menserikatkan-nya dengan sesuatu pun, allah menjanjikan akan ada perjumpaan dengan-nya nanti.
Persiapan suluk
Seseorang yang akan melaksanakan suluk, harus siap fisik dan mental. Secara fisik orang yang akan suluk harus menyelesaikan dahulu segala sesuatu urusan duniawiyahnya, misalnya membayar utang piutangnya kalau dia berhutang, menyerahkan kegiatan usahanya kepada orang lain, minta ma’af kepada orang tua, sanak famili dan handai taulan, sebab orang yang suluk itu bertekad seolah-olah dia menuju kepada zikrul maut (ingat kepada mati). Jadi kalau ingat kepada mati, dia harus melupakan dan menyelesaikan segala urusan dunianya terlebih dahulu. Sabda rasulullah saw “rasakanlah mati sebelum engkau mati”.
Secara mental seseorang yang akan suluk, harus terlebih dahulu bertobat dari segala dosa lahir dan dosa batin, serta mengakui bahwa dia mempunyai banyak dosa. Karena itu dia harus berniat dengan ikhlas untuk melaksanakan suluk semata-mata karena allah, semata-mata mentaati perintah allah dan rasul-nya.
Pada masa pengaruh ajaran muhammad ibn abdul wahab (1703-1787), yang terkenal dengan sebutan wahabi, kerajaan arab saudi telah melarang semua yang berbau bid’ah termasuk thariqat naqsabandiyah, karena dianggap bertentangan dengan ajaran islam yang murni. Rumah suluk yang dipimpin oleh syaikh sulaiman zuhdi di puncak jabal abi qubais, makkah, ditutup dan buku-buku dan karangannya dibakar.
Harapan kita walaupun aliran thariqat banyak yang pro dan kontra, terlepas dari hal itu, kita harus menjalankan ajaran islam ang sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan hadits.

Tidak ada komentar: