AUDIENCE DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KOMUNIKASI MASSA
Teori-teori hubungan antara media massa, audience, dan
efek. Tiga teori yang dominan dari pendekatan dimana
audience sebagai fokusnya, yaitu uses and gratification, uses and effects,
dan information
seeking.
A.
PENDEKATAN USES AND GRATIFICATION
Pendekatan ini memusatkan
perhatian pada penggunaan(uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan(gratification)
atas kebutuhan seseorang.
Prilaku audienca dijelaskan
melalui berbagai kebutuhan(needs) dan kepentingan(interest)
individu.
Katz (1974) menggambarkan
logika yang mendasari penelitian
mengenai media uses dan gratifications
sebagai berikut:
{1}Kondisi sosial psikologis
seseorang akan menyebabkan adanya {2}kebutuhan, yang menciptakan
{3}harapan-harapan terhadap {4}media massa atau sumber-sumber lain, yang
membawa kepada {5}perbedaan pola penggunaan media yang akhirnya akan
menghasilkan {6}pemenuhan kebutuhan dan {7}konsekuensi lainnya,
termasuk yang tidak
diharapkan sebelumnya.
Cara Berfikir Uses And
Gratification
Berdasarkan pengalamannya, seseorang
mengharapkan penggunaan media akan memberikan sejumlah pemenuhan bagi
kehidupannya, namun pada saat bersamaan aktivitas ini juga menciptakan
ketergantungan pada suatu media dan merubah kebiasaan- kebiasaan sebelumnya.
B.
TEORI USES AND EFFECTS
Konsep use(penggunaan)
merupakan bagian penting dan pokok dalam
pemikiran ini. Pengertahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya
akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu
proses komunikasi massa.
Pemikiran Uses And Effects
Kebutuhan hanya salah satu
dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media.
Karakter inndividu, harapan
dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses kepada media, akan membawa
individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media
massa.
Hubungan Antara Pengguna Dan
Hasilnya, Dengan Memperhitungkan Isi Media
Pada teori efek tradisional,
karakteristik isi media menentukan sebagian sebagian besar dari hasil. Dalam
hal ini, penggunaan media hanya dianggap sebagai faktor perantara, dan hasil
dari proses tersebut dinamakan efek. Dan uses and gratification hanya akan
dianggap berperan sebagai perantara, yang memperkuat atau melemahkan efek dari
isi media.
C.
INFORMATION SEEKING
Teori information seeking
dikemukakan oleh Donohew dan Tiplon (1973), menjelaskan tentang pencariaan,
penghindaran, dan pemprosesan informasi, disebut memiliki akar dari pemikaran
dari psikologi sosial tengteang kesesuaian sikap. Salah satu asumsi utamanya,
bahwa orang cenderung untuk menghindari informasi yang tidak sesuai dengan ‘image
of reality’nya karena terasa membahayakan.
Konsep Teori Information
Seeking
Konsep utama teori ini
adalah image atau image of reality.
Konsep image ini mengacu
pada pengalaman yang diperoleh sepanjang hidup seseorang dan terdiri dari
berbagai tujuan, keyakinan, dan pengetahuan yang telah diperolehnya.
Image terdiri dari konsep
diri seseorang dalam mengatasi berbagai situasi, dan image of reality terdiri dari suatu perangkat
penggunaan informasi yang mengatur prilaku seseorang dalam mencari dan
memproses informasi.
Proses Pencarian Informasi
Oleh Donohew Dan Tiplon
Proses dimulai ketika individu
diterpa oleh sejumlah stimuli. Tahap berikutnya terjadi perbandingan antara
stimuli(informasi) dan image of reality yang dimiliki individu tersebut.
Berikutnya muncul persoalan tentang apakah stimili tersebut menuntut suatu
tindakan. Selanjutnya, individu memerlukan feedback dari tindakannya untuk
mengevaluasi efektifitas tindakannya. Proses ini dapat menghasilkan revisi pada
images of reality seseorang.